Kabupaten/Kota

Kabupaten Lombok Timur


Profil:


Luas Wilayah:
1.606 Km
Populasi:
1.325,000 Juta (2020)
Kepadatan:
807 orang per Km (2019)
Upah Minimum:
Rp 2.184.197 (2020)
Bupati/Walikota:
Drs. H. M. Sukiman Azmy, M.M
Ibu Kota:
Selong
Kecamatan/Desa:
21 Kecamatan dan 254 Desa


Kabupaten Lombok Timur (2023)
  • Total Investasi
  • Rp. 199.276.666.894
  • Investasi Domestik:
    Rp. 185.245.473.799
    Investasi Asing:
    Rp. 14.031.193.095



Keterangan

Geografi

Secara geografis, Kabupaten Lombok Timur terletak antara 116° - 117° Bujur Timur dan antara 8° - 9° Lintang Selatan.  dengan batas wilayah:

-          Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah;

-          Sebelah Timur : Selat Alas;

-          Sebelah Utara : Laut Jawa;

-          Sebelah Selatan : Samudera Indonesia.

Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88 km² terdiri atas daratan seluas 1.605,55 km² (59,91 persen) dan lautan seluas 1.074,33 km² (40,09 persen). Luas daratan Kabupaten Lombok Timur mencakup 33,88 persen dari luas Pulau Lombok atau 7,97 persen dari luas daratan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dataran di Lombok Timur meliputi pegunungan dan dataran rendah yang membentang sampai daerah pantai. Daerah pegunungan terdapat di wilayah bagian utara yakni kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dengan ketinggian puncak 3.726 meter dari permukaan. laut. Adapun di bagian tengah sampai selatan berupa dataran rendah. Kecamatan dengan wilayah (daratan) terluas yaitu Kecamatan Sambelia, Sembalun, dan Jerowaru. Ketiga kecamatan ini cukup luas karena terdapat di dalamnya area hutan negara. Sementara kecamatan dengan luas wilayah terkecil yaitu Sukamulia, Sakra, dan Montong Gading.

Pemanfaatan lahan di Kabupaten Lombok Timur sebagian besar digunakan untuk

usaha pertanian. Total lahan sawah pada tahun 2018 seluas 48.250 ha atau sekitar 30,05 persen dari luas wilayah kabupaten. Lahan sawah tersebut sebagian besar ditanami padi (93,70 %), baik itu sekali, dua kali, maupun tiga kali tanam dalam setahun.

Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88km² yang terdiri dari daratan seluas 1.605,55km² (59,91%) dan lautan seluas 1.074,33km² (40,09%). Pulau Lombok terdiri dari 4 Daerah Aliran Sungai utama, salah satunya adalah Daerah Aliran Sungai Menanga, secara administratif masuk dalam wilayah Lombok Timur. Sesuai dengan SK Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 122 tahun 2005, tentang status DAS/SWS maka DAS Menanga masuk dalam kategori DAS yang sangat kritis. Hal ini memberikan konsekuensi pada penanganan serius, khususnya krisis Sumber Daya Air di wilayah ini.


Penduduk

Penduduk merupakan sumber daya pembangunan yang sangat penting. Oleh karena itu perkembangan kondisi penduduk juga merupakan indikator yang wajib diperhatikan dalam perencanaan pembangunan. Pada bab ini akan diberikan gambaran mengenai kondisi penduduk seperti jumlah penduduk kepadatan penduduk rasio jenis kelamin rasio ketergantungan penduduk menurut kelompok umur dan persebaran penduduk tingkat kecamatan di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Dari data hasil proyeksi penduduk penduduk Lombok Timur pada tahun 2010 mencapai 1.109.253 jiwa dan diperkirakan mencapai 1.192.110 jiwa pada tahun 2018 tumbuh sebesar 0,75 persen dari tahun sebelumnya. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak berturut‐turut yaitu Kecamatan Masbagik Aikmel dan Pringgabaya. Gabungan penduduk tiga kecamatan ini hampir setara dengan seperempat total penduduk Lombok Timur.

Sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terkecil berturut‐turut yaitu Kecamatan Sembalun Sambelia dan Sukamulia). Dilihat dari perbandingan jumlah penduduk laki‐laki dan perempuan secara total perempuan jumlahnya lebih banyak dibandingkan penduduk laki‐laki. Rasio jenis kelamin menunjukkan 87 poin yang secara sederhana dapat diartikan terdapat 87 orang laki‐laki diantara 100 orang perempuan.


Potensi Daerah


Kabupaten Lombok Timur memiliki beragam potensi yang perlu dikembangkan secara optimal, misalnya;

Pertanian

Daerah utara merupakan daerah pertanian yang subur dan merupakan lereng gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 m. Daerah ini sangat berpotensi untuk pengembangan agroindustri. Seperti Sembalun misalnya, sekarang sudah ada PT. Sampoerna Agro yang melakukan investasi di daerah ini. Sementara itu daerah selatan merupakan daerah lahan kering dengan curah hujan relatif rendah, namun daerah tersebut sangat potensial untuk pengembangan komoditas pertanian seperti tembakau jenis Virginia.Tanaman sayuran yang banyak di tanam masyarakat Lombok salah satunya kangkung, yang merupakan tanamam air yang merambat. Kangkung sangat populer dikarenakan banyak di konsumsi sebagai makanan khas yakni Pelecing Kangkung, yang merupakan makanan khas Lombok.

Lahan sawah di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2018 mencapai 48,251 ha sekitar 30 persen dari luas wilayah daratan, Sebagian besar lahan sawah ini ditanami padi satu sampai tiga kali tanam selama setahun, Lahan sawah terbanyak terdapat di Kecamatan Jerowaru (4,384 ha) Aikmel+Lenek (3,666 ha) dan Sakra Timur (3,263 ha), Total luas panen padi sawah pada tahun 2018 diperkirakan mencapai 83,879 ha untuk seluruh wilayah Lombok Timur, Kecamatan dengan luas panen terbesar adalah Kecamatan Montong Gading (12,222 ha) Aikmel + Lenek (8,473 ha) dan Sikur (7,692 ha), Sedangkan total produksi dari seluruh luas panen tersebut diperkirakan mencapai 458,763 ton, Produksi jagung di tahun 2018 diperkirakan sekitar 149,914 ton, Kecamatan Pringgabaya, Sambelia Wanasaba, Jerowaru dan Suela merupakan kecamatan sentra yang menyumbangkan produksi jagung terbesar, Selain sub sektor tanaman pangan dan

holtikultura tanaman perkebunan terutama tembakau banyak diusahakan di Lombok Timur terutama daerah dataran rendah yang agak kering,

Industri dan Energi

Industri yang masih banyak berkembang di Kabupaten Lombok Timur pada khususnya adalah industri rumah tangga/ industri kecil dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit, dan umumnya merupakan pekerja keluarga, Produk yang diproduksi pun terbatas karena pangsa pasar yang juga terbatas, Hasil industri khas beberapa daerah seperti anyaman gerabah dan kain tenun, Namun kondisi saat ini tidak seperti 5‐10 tahun sebelum kasus bom Bali, Gangguan keamanan tersebut menyebabkan berkurangnya permintaan secara drastis.

Dari segi energi listrik PLN membagi Kabupaten Lombok Timur menjadi 2 rayon yaitu rayon selong dan rayon pringgabaya, Sementara penyediaan air minum bersih dikelola oleh PDAM, Pelanggan PDAM dari golongan rumah tangga pada tahun 2018 sebanyak 22,748 rumah tangga dengan total air yang disalurkan mencapai 5,171,533 ribu m3,

Perdagangan

Penyaluran bahan bakar minyak di Kabupaten Lombok Timur dilakukan melalui SPBU yang menyebar di beberapa kecamatan, Total penyaluran BBM terus meningkat setiap tahunnya, Namun penggunaan premium semakin berkurang seiring meningkatnya penggunaan BBM non subsidi yaitu BBM jenis Pertamax dan Pertalite.

Pariwisata

Pariwisata di Lombok Timur lebih didominasi oleh wisata alam berupa pantai dan daerah pegunungan, Beberapa objek wisata juga telah sangat terkenal secara nasional seperti Pantai Tangsi (Pink) dan pendakian Gunung Rinjani, Dari sisi penyediaan akomodasi jumlah hotel di Lombok Timur sampai tahun 2018 sejumlah 72 unit hotel, terdiri atas 1 hotel berbintang dan 71 hotel non bintang,

Transportasi

Total panjang jalan di Lombok Timur sekitar 1367,13 km termasuk jalan desa, Terdapat jalan negara sepanjang 72,83 km dan jalan provinsi sepanjang 189,67 km, Kondisi jalan dari tahun ke tahun terus dilakukan peningkatan, Jumlah jalan yang diaspal jumlahnya semaking meningkat, Pada tahun 2017 panjang jalan yang dilakukan aspal mencapai 896 km dari yang sebelumya pada tahun 2013 sepanjang 677,91 km, Kondisi jalan dengan status baik juga terus mengalami peningkatan, Pada tahun 2017 total panjang jalan yang berstatus baik sekitar 556,97 km dari sebelumnya pada tahun 2013 sepanjang 514,91 km,


Kelautan

Di daerah ini beragam potensi laut yang dimiliki. Beberapa daerahnya digunakan untuk pembudidayaan kerang mutiara. Selain mutiara, daerah ini juga merupakan daerah penghasil ikan yang cukup banyak, beberapa pelabuhan alam terbentuk sebagai sentra produksi ikan laut, seperti Labuhan Lombok, Tanjung Luar, Labuhan haji dan lain-lain. Sayangnya potensi tersebut tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekonomis produknya melalui pengolahan pasca panennya. Disamping itu terdapat juga budidaya rumput laut yang dikelola oleh masyarakat yang berada di daerah pesisir.


Perekonomian

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan seluruh nilai tambah yang diciptakan dari berbagai aktifitas ekonomi di suatu wilayah pada periode tertentu, Penghitungan PDB/PDRB tahun 2014 menggunakan tahun dasar baru (tahun dasar 2010 menggantikan tahun

dasar 2000) dengan basis SNA 2008, Salah satu implikasi penggunaan SNA 2008 adalah perubahan nominal dan perubahan klasifikasi PDRB dari 9 sektor menjadi 17 kategori, PDRB atas dasar harga berlaku (adh) Kabupaten Lombok Timur tahun 2018 mencapai 18,84 triliun rupiah, Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 1,3 triliun dari keadaan tahun 2017 yang mencapai 17,56 triliun, Struktur ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari kontribusi masing‐masing kategori terhadap pembentukan PDRB, Angka PDRB Lombok Timur menunjukkan bahwa kategori pertanian kehutanan dan perikanan memiliki kontribusi terbesar pembentukan PDRB, Pada tahun 2018 lebih dari seperempat (27,99 persen) PDRB Lombok Timur berasal dari kategori pertanian, Meskipun dari tahun ke tahun persentase ini semakin mengecil dengan pergerakan yang ‘halus’, Secara umum menunjukkan secara perlahan kecenderungan usaha di sektor pertanian semakin berkurang, Selain itu PDRB atas dasar harga konstan (adk) biasanya digunakan untuk melihat pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, Laju Pertumbuhan ekonomi kabupaten Lombok Timur pada tahun 2018 mencapai 3,36 persen.