Kabupaten/Kota

Kabupaten Sumbawa


Profil:


Luas Wilayah:
6.644 Km
Populasi:
509,000 Juta (2020)
Kepadatan:
73 orang per Km (2019)
Upah Minimum:
Rp 2.201.613 (2020)
Bupati/Walikota:
Drs. H. Mahmud Abdullah
Ibu Kota:
Sumbawa
Kecamatan/Desa:
24 Kecamatan dan 157 Desa


Kabupaten Sumbawa (2023)
  • Total Investasi
  • Rp. 30.164.885.809
  • Investasi Domestik:
    Rp. 23.261.554.479
    Investasi Asing:
    Rp. 6.903.331.330



Keterangan

Letak dan Keadaan Alam

Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah dari sepuluh kabupaten/kota yang berada di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat terletak di ujung barat Pulau Sumbawa, pada posisi 116" 42' sampai dengan 118" 22' Bujur Timur dan 8" 8' sampai dengan 9" 7' Lintang Selatan serta memiliki luas wilayah 6.643,98 Km2. Bila dilihat dari segi topografinya, permukaan tanah di wilayah Kabupaten Sumbawa tidak rata atau cenderung berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar antara 0 hingga 1.730 meter diatas permukaan air laut, dimana sebagian besar diantaranya yaitu seluas 355.108 ha atau 41,81 persen berada pada ketinggian 100 hingga 500 meter. Sementara itu ketinggian untuk kota-kota kecamatan di Kabupaten Sumbawa berkisar antara 10 sampai 650 meter diatas permukaan air laut. Ibu kota Kecamatan Batulanteh yaitu Semongkat merupakan ibu kota kecamatan yang tertinggi sedangkan Sumbawa Besar merupakan ibu kota kecamatan yang terendah. Kabupaten yang lebih dikenal dengan moto Sabalong Samalewa  ini berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa Barat di sebelah barat, Kabupaten Dompu di sebelah timur, Laut Flores di sebelah utara dan Samudra Indonesia di sebelah selatan. Jarak tempuh dari ibu kota kabupaten ke kota-kota kecamatan rata-rata 45 km. Kota kecamatan terjauh yaitu Kecamatan Tarano dengan jarak tempuh 103 km.

Iklim dan Curah Hujan

Daerah Kabupaten Sumbawa merupakan daerah yang beriklim tropis yang dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau. Pada tahun 2011 temperatur maksimum mencapai 36,6° C yang terjadi pada bulan Oktober dan temperatur minimum 32,0° C yang terjadi pada bulan Januari. Rata-rata kelembaban udara tertinggi selama tahun 2011 mencapai 89% pada bulan Januari dan terendah mencapai 70% pada bulan Agustus dan September, serta tekanan udara maksimum 1.011,1 mb dan minimum 1.006,5 mb. Adanya gejala alam seperti elnino yang melanda sebagian wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Sumbawa, berpengaruh terhadap banyaknya hari hujan dan curah hujan. Hal ini terlihat dari banyaknya hari hujan dan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun 2011. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah hari hujan lebih banyak yaitu sebanyak 148 hari, dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari sebanyak 26 hari.

Demikian juga dengan curah hujan, dimana curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Pebruari yaitu sebesar 316 mm. Satu hal yang dapat berpengaruh terhadap hari hujan dan curah hujan adalah besarnya penguapan. Karena banyak sedikitnya penguapan dapat berpengaruh terhadap banyak sedikitnya hari hujan dan curah hujan yang terjadi pada periode berikutnya.

Pertanian

·      Tanaman Pangan, Produksi padi pada tahun 2017 mencapai 445.440 ton naik sebesar 2,94 persen dari tahun 2016 sebesar 432.729 ton. Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten penghasil jagung terbanyak di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan peningkatan produksi jagung sebesar 32,99 persen dari tahun sebelumnya pada tahun 2017 sebanyak 621.405 ton.

·       Hortikultura, Dari 24 kecamatan yang ada di abupaten Sumbawa, pada tahun 2017 produksi bawang merah Kabupaten Sumbawa meningkt sebesar 6,26 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 33.949,80 ton.

·     Perkebunan, tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Sumbawa yang menyumbangan produksi terbesar yaitu elapa dengan produksi sebanyak 4.028,00 Kg diikuti oleh tanaman kopi dengan produksi sebanyak 1.696m68 Kg dengan produsen kopi terbesar berasal dari kecamatan Batulanteh. · Kehutanan kopi terbesar berasal dari kecamatan Batulanteh.

·     Kehutanan, Fungsi kawasan hutan di Kabupaten Sumbawa dibedakan menjadi 7 jenis, yaitu hutan lindung, hutan taman baru, hutan produsi terbatas, hutan produksi tetap, hutan wisata alam, taman laut dan cagar alam.

·    Peternakan, Kabupaten sumbawa selain unggul dalam produksi tanaman pangannya juga unggul dalam sektor peternakan. Bisa dilihat dari jumlah ternak yang ada. Pada tahun 2017 jumlah ternak besar terbanyak yaitu berupa sapi bali sebanyak 228.814 eor sedangkan untuk ternak kecilnya didominasi oleh ayam ras dengan jumlah 576.054 ekor.

·        Perikanan, Produksi perikanan di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2017 meningkat sebesar 1,38 persen dari tahun sebelumnya sebesar 750.458,69 ton. Potensi sumber daya perikanan di kabupaten sumbawa dibagi menjadi perikanan laut, perairan umum, perairan air tawar, perairan air payau dan budidaya laut.


Industri

 Menurut Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Sumbawa, industri terbagi dalam dua bidang yaitu bidang industri kimia, agro dan hasil hutan dan bidang industri logam, mesin, elektronika dan aneka. Bidang pertama mencakup 1.385 unit usaha pada tahun 2016 dengan 3.444 tenaga kerja, menghasilkan nilai produksi mencapai 56 milyar rupiah. Sedangkan bidang kedua mencakup 448 unit usaha dengan 803 tenaga kerja dan menghasilkan nilai produksi lebih dari 43 milyar rupiah.


Listrik dan Air Minum

Jumlah listrik yang di produksi melalui PLN Wilayah XI Area Sumbawa yaitu sebesar 170.293.589 Kwh. Jumlah pelanggan PLN kategori sosial, rumah tangga, bisnis dan publik meningkat pada tahun 2016. Listrik yang terjual pada pelanggan kategori rumah tangga mengalami peningkatan dari tahun 2015, menjadi 9.831 juta rupiah. Jumlah pelanggan air minum di Sumbawa tahun 2016 telah mencapai 18.649 pelanggan dengan jumlah air minum yang disalurkan sebanyak 4.832.105 m3.


Hotel

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia, Propinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Kabupaten Sumbawa melengkapi diri dengan berbagai fasilitas. Salah satunya adalah fasillitas penginapan seperti hotel atau sarana akomodasi lainnya disamping berbagai fasilitas penunjang yang berupa sarana transportasi, komunikasi dan lain-lain. Pada tahun 2015 di Kabupaten Sumbawa tercatat sebanyak 33 hotel dan akomodasi lainnya yang menyebar di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Alas, Sumbawa, Labuhan Badas, Unter Iwes, Moyo Utara, Plampang dan Empang dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Sumbawa sebanyak 18 hotel. Mengenai penyerapan tenaga kerja, jumlah yang terserap pada Hotel dan Akomodasi lainnya yang ada yaitu sebanyak 482 orang dengan kualifikasi pendidikan SD/SLTP sebanyak 141 orang, Non Kejuruan Perhotelan / Pariwisata sebanyak 261 orang dan Kejuruan Perhotelan / Pariwisata sebanyak 78 orang. Besar kecilnya penyerapan tenaga kerja pada bidang perhotelan tidak terlepas dari banyak sedikitnya tamu, baik tamu domestik maupun tamu asing. Banyaknya tamu domestik yang menginap pada hotel-hotel di Kabupaten Sumbawa tahun 2015 sebanyak 66.654 orang sedangkan tamu asing tercatat sebanyak 1.802 orang.


Transportasi

Panjang jalan kabupaten pada tahun 2016 yakni sepanjang 951,51 km dengan kondisi jalan kategori baik sepanjang 489,41 km meningkat dari keadaan tahun 2015 yakni sepanjang 451,97 km. Panjang jalan kabupaten dengan jenis permukaan aspal juga meningkat dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan usaha perbaikan jalan yang terus dilakukan pemerintah. Banyaknya sarana perhubungan darat baik umum maupun non umum dapat dilihat di kantor Polres dan Dinas Perhubungan. Armada angkutan yang terdaftar di Polres Sumbawa dibedakan menurut jenis penggunaan kendaraan yaitu mobil beban, mobil angkutan dan mobil penumpang Sedangkan kendaraan angkutan umum yang beroperasi, menurut Dinas Perhubungan dibedakan berdasarkan jenis trayek antara lain angkutan kota, angkutan pedesaan, angkutan kota dalam propinsi, angkutan kota antar propinsi dan angkutan tradisional. Situasi perhubungan udara di Kabupaten Sumbawa tercermin dari aktivitas lalu lintas pesawat udara di bandara Sultan Kaharuddin. Untuk memperlancar arus muatan kapal laut di Kabupaten Sumbawa terdapat satu pelabuhan yang cukup ramai yaitu Pelabuhan Badas. Untuk melayani penyeberangan antar pulau terdapat satu pelabuhan yaitu pelabuhan Tano. Penyeberangan ini menghubungkan antara Pulau Sumbawa dengan Pulau Lombok. Namun sejak pemekaran kabupaten tahun 2003, pelabuhan Tano tidak lagi termasuk bagian wilayah Kabupaten Sumbawa. Besarnya arus barang melalui pelabuhan Badas keadaan tahun 2015 cukup ramai. Beberapa komoditi yang keluar dari Kabupaten Sumbawa antara lain beras, jagung, dan hewan. Sedangkan komoditi yang masuk berupa tepung terigu, jagung, pupuk, semen, kayu, aspal, BBM dan batubara.

 

Pos dan Komunikasi

Jumlah kantor pos di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2016 sebanyak 13 kantor pos. Banyaknya rekening masuk dan keluar setiap tahun relatif besar. Ini menunjukkan bahwa pos masih merupakan sarana yang diandalkan dalam memperlancar arus pengiriman barang maupun uang. Selain pos, sarana yang sering digunakan dalam memperlancar komunikasi adalah telepon. Jumlah pelanggan telepon pada tahun 2016 yang tercatat pada PT. Telkom Sumbawa yaitu sebanyak 4.790 pelanggan.


Keuangan Daerah

Dari rencana penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumbawa tahun 2016 ditargetkan sebesar 144.584,76 juta rupiah dan yang terealisasi yaitu sebesar 135.092,85 juta rupiah. Secara umum, persentase realisasi penerimaan terhadap anggaran penerimaan daerah Kabupaten Sumbawa 93,44 persen.

Pengeluaran Penduduk

Sumber data pengeluaran penduduk diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan secara rutin oleh Badan Pusat Statistik. Pada tahun 2016, Susenas dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret 2016 dengan total sampel 640 rumah tangga yang tersebar di Kabupaten Sumbawa dan pada bulan September 2016 dengan total sampel sebanyak 160 rumah tangga di Kabupaten Sumbawa. Data pengeluaran penduduk yang dikumpulkan pada suurvei sosial ekonomi nasional dibagi menjadi dua kelompo, yaitu konsumsi makanan dan konsumsi non makanan. Pada tahun 2016, rata-rata per kapita sebulan penduduk sumbawa sebesar 920.260 rupiah dengan rincian pengeluaran untuk konsumsi makanan sebesar 462.577 rupiah dan pengeluaran untuk konsumsi non makanan sebesar 457.682 rupiah.


Pendapatan Regional

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan nilai tambah pada suatu waktu tertentu. Untuk menyusun PDRB digunakan 2 pendekatan, yaitu lapangan usaha dan pengeluaran. Keduanya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan usaha) dan menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi lapangan usaha merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi pengeluaran menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut. PDRB menurut lapangan usaha mengalami perubahan klasifikasi dari 9 lapangan usaha menjadi 17 lapangan usaha. PDRB menurut lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi yang mencakup lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumbawa ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2010, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumbawa tahun 2016 yaitu sebesar 5,26 persen. Pertumbuhan riil sektoral tahun 2016 mengalami fluktuasi dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori K (Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 11,05 persen dengan peranan terhadap PDRB sebesar 3,74 persen. Kategori A (Pertanian, Kehutanan dan Perikanan) adalah kategori yang dominan memberikan sumbangan berarti bagi perekonomian Sumbawa yaitu sebesar 38,79 persen dengan pertumbuhan riil sebesar 3,06 persen pada tahun 2016.