Kabupaten/Kota

Kota Mataram


Profil:


Luas Wilayah:
6.130 Km
Populasi:
429,000 Juta (2020)
Kepadatan:
7.940 orang per Km (2019)
Upah Minimum:
Rp 2.183.883 (2020)
Bupati/Walikota:
H. MOHAN ROLISKANA, S.Sos., MH
Ibu Kota:
Mataram
Kecamatan/Desa:
6 Kecamatan dan 50 Desa


Kota Mataram (2023)
  • Total Investasi
  • Rp. 429.990.091.330
  • Investasi Domestik:
    Rp. 324.517.365.458
    Investasi Asing:
    Rp. 105.472.725.872

1 2 3


Keterangan

Gambaran Umum Wilayah :

Luas wilayah Kota Mataram adalah 61,30 km² (6.130 Ha). Pada 2007 Kota Mataram mengalami pemekaran wilayah dari tiga ke kecamatan dan 23 kelurahan menjadi enam kecamatan dan 50 kelurahan.

Secara geografis Kota Mataram terletak pada posisi 116o04’ – 116 o 10’ Bujur Timur, dan 08 o 33’– 08 o 38’ Lintang Selatan dengan batas batas wilayah:

·      Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat

·      Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat

·      Bagian Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat

·      Bagian Barat : Selat Lombok

Wilayah Kota Mataram merupakan dataran rendah dan sedang, dan sebagian lain berada pada ketinggian 50 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Mataram adalah hamparan datar (75,9%). Daerah datar-landai berada di bagian barat serta agak tinggi-bergelombang di bagian timur.

Demografi Wilayah :

Kota Mataram memiliki luas wilayah terkecil di Provinsi Nusa Tenggara Barat, namun dihuni oleh jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk tersebut dapat menjadi potensi tenaga kerja sebagai modal pembangunan di segala bidang. Jumlah penduduk Kota Mataram sesuai data BPS Kota Mataram, 2018 sebanyak 477.476 jiwa sedangkan tingkat kepadatan penduduknya mencapai 7.789 jiwa per kilometer persegi dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen.

Perekonomian :

Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada 2018 ditunjukkan oleh pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010, yang mengalami penurunan dari 8,07 persen pada 2017 menjadi 4,98 persen pada 2018. 

 

Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram tahun 2018 ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2010: melambat dari tahun sebelumnya yaitu 4,98 persen (8,07: 2017) Pertumbuhan riil sektoral tahun 2018 mengalami fluktuasi dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi di capai oleh sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 7,93 persen, dengan peranannya terhadap PDRB 11,03 persen. Sektor pertambangan mengalami kenaikan paling rendah yaitu 0,13 persen. Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor adalah sektor yang dominan memberikan sumbangan yang berarti bagi perekonomian Mataram sebesar 20,72 dengan pertumbuhan riil sebesar 6,04 persen

Pendidikan :

Pembangunan di bidang pendidikan dapat ditunjukkan oleh perkembangan institusi atau lembaga, jumlah guru, murid, dan tingkat pastisipasi sekolah dari tahun ke tahun Perkembangan lembaga pendidikan menurut tingkatnya dapat dilihat dari kenaikan dan penurunan jumlah fasilitas sekolah, Pra Sekolah atau TK pada tahun 2018 sebanyak 113 sekolah, Sekolah Dasar 164 di tahun 2018, MI ada sebanyak 22 sekolah, SMP sederajat 39, MTS 21, SMA sederajat 24, MA 15, dan SMK 22 sekolah

Pertanian

Tanaman Pangan

Pada tahun 2015, produktivitas padi sekitar 64,16 kuintal per hektar, Bertambah 6,51 kuintal/ha dibanding produktivitas tahun sebelumnya. Sedangkan luas panen padi turun menjadi 5.028 Ha. Jumlah produksi padi tahun 2015 naik menjadi 32.258 ton atau naik sebesar 1.385 ton dibanding jumlah produksi padi tahun sebelumnya. Produksi padi di kecamatan Sekarbela adalah tertinggi diantara produksi padi di kecamatan lain, yakni sekitar 7.792 ton. Produksi beberapa jenis sayuran (kangkung dan ketimun) mengalami fluktuasi. Secara rinci kenaikan produksi sayuran pada tahun 2018 dialamicabe rawit, kacang panjang dan bayam.

Peternakan

Peternakan di Kota Mataram meliputi ternak besar dan ternak kecil. Jumlah ternak besar paling banyak di Kota Mataram adalah sapi dengan jumlah 2.070 ekor, disusul kuda 401 ekor dan kerbau 7 ekor.

Perikanan

Jumlah perikanan laut di Kota Mataram mencapai 1.706 ton dengan berbagai jenis ikan

Industri

Pembangunan di sektor industri merupakan prioritas utama pembangunan ekonomi tanpa mengabaikan pembangunan di sektor lain. Sektor industri di Mataram dibedakan menjadi industri formal dan industri non formal. Industri formal dan non formal di Mataram pada tahun 2018 tercatat sebesar 4.752 unit perusahan yang terdiri dari 2.296 perusahaan formal dan 2.456 perusahaan non formal. Dengan 24.156 orang tenaga kerja yang terdiri dari 15.335 tenaga kerja di industri formal dan 8.821 tenaga kerja non formal. Jika dibandingkan dengan tahun 2017, jumlah perusahaan dan tenaga kerja industri formal dan non formal di Mataram pada tahun 2018 mengalami peningkatan. Pada tahun yang sama, nilai output industri formal dan non formal mencapai 1.215,87 milyar rupiah, lebih tinggi 30,67 milyar rupiah dari nilai output tahun 2017. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram, terdapat 2.456 perusahaan non formal pada tahun 2018 atau meningkat relatif kecil dibandingkan jumlah perusahaan tahun sebelumnya. Jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 8.821 orang. Nilai Investasi industri non formal pada tahun 2018 mencapai 26,93 milyar rupiah.

Energi

Jumlah energi listrik yang terjual selama tahun 2018 memiliki nilai produksi sebesar 1.252.499.073 Kwh. Energi listrik tersebut sebagian besar dimanfaatkan oleh rumah tangga, berikutnya untuk industri, usaha, kantor pemerintahan, penerangan jalan dan social.

Air Minum

Jumlah pelanggan air minum di Mataram naik pada tahun 2018. Dimana tahun sebelumnya 74.090 pelanggan menjadi 77.285 pelanggan. Pada tahun 2018 jumlah air yang disalurkan sebanyak 17.115.288 m3.

Hotel

Pengembangan kepariwisataan saat ini makin penting, tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, akan tetapi juga dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Pada tahun 2018, banyaknya usaha akomodasi di Mataram sebanyak 138 hotel dengan jumlah kamar 4.409 kamar. Di antara usaha akomodasi tersebut 27 usaha atau 19 persennya merupakan hotel-hotel yang diklasifikasikan sebagai hotel berbintang dengan jumlah kamar 2.339 kamar. Sementara itu, jumlah usaha akomodasi lainnya tercatat sebanyak 111 usaha dengan jumlah kamar sebanyak 2.070 kamar. Rata-rata wisatawan yang datang dan menginap di usaha akomodasi (hotel bintang dan hotel melati) tahun 2016 sebesar 623.835 wisatawan dengan rincian 607.045 wisatawan nusantara dan 16.790 wisatawan manca-negara.