Di Masa Pandemi, TPED Promosi Investasi di NTB Secara Daring
Sejak awal tahun 2020 Provinsi NTB telah memiliki Tim Promosi Ekonomi Daerah (TPED) yang secara struktur organisasi, tim ini diketuai oleh Sekda Provinsi NTB dan Gubernur NTB selaku Pembina TPED.
TPED memiliki sejumlah tugas seperti merencanakan strategi promosi investasi, perdagangan dan pariwisata di NTB bersama stakeholder terkait. Selain itu mengkoordinasikan dan merekomendasikan kebijakan dalam rangka pelaksanaan strategi promosi investasi, perdagangan dan pariwisata di NTB, serta memfasilitasi penyiapan proyek atau bidang usaha yang akan dipromosikan kepada investor, lembaga pembiayaan, dan atau pihak lainnya.
“Meskipun dalam masa kondisi Covid-19, kegiatan promosi investasi dan perdagangan tetap dilakukan oleh TPED Provinsi NTB yaitu melalui format secara daring atau online sebagai cara baru atau new normal,” kata Achris Sarwani, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB yang juga selaku Wakil Ketua TPED Provinsi NTB akhir pekan kemarin.
Adapun kegiatan promosi investasi dan perdagangan yang telah dilakukan baru-baru ini seperti kegiatan promosi investasi bekerjasama dengan Kedutaan Besar RI di Brussels merangkap Luksemburg dan Uni Eropa. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal awal Juni 2020, dan diikuti oleh Achris Sarwani, Perwakilan Pemprov NTB, Duta Besar RI Untuk Brussels, perwakilan proyek investasi di NTB yaitu KEK Mandalika, Kawasan Tiga Gili, Kawasan Samota dan Global Hub Kayangan dan pihak terkait lainnya.
Kegiatan Promosi Investasi dan Perdagangan bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abu Dhabi untuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Timur Tengah juga telah dilakukan pada tanggal 10 Juni lalu.
Menurut Achris Sarwani, kegiatan dilaksanakan dalam rangka mendorong peningkatan investasi negara-negara di kawasan eropa ke Provinsi NTB, mengingat kondisi perekonomian NTB relatif stabil meski menghadapi tekanan akibat pandemi Covid-19.
“Pada triwulan I-2020, Provinsi NTB masih mampu tumbuh sebesar 3,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat 2,97% (yoy). Inflasi sepanjang tahun 2020 diperkirakan stabil rendah yang menunjukkan kondisi perekonomian Provinsi NTB yang relatif stabil,” katanya.
Selain itu kata Achris, struktur ekonomi Provinsi NTB sendiri pada triwulan I-2020 ditopang oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (21,38%), pertambangan dan penggalian (16,77%), perdagangan (14,64%), konstruksi (8,89%) dan transportasi (7,06%). Sektor LU akomodasi dan makan minum pada Triwulan I – 2020 baru menyumbang sekitar 1,66% dari total PDRB.
“ Namun pertumbuhan pangsa sektor ini masih sangat potensial, seiring dengan berkembangannya sektor pariwisata di Provinsi NTB. Perkembangan sektor pariwisata di NTB sendiri sangat menjanjikan, didorong oleh kekayaan alam NTB berupa pegunungan, pantai, serta kehidupan bawah laut dan tidak lupa dukungan pemerintah dengan menentapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),” tambahnya.
Selanjutnya, Bank Indonesia dan TPED Provinsi NTB kata Achris akan terus mendorong upaya peningkatan investasi asing dan perdagangan ekspor NTB dengan berbagai negara. Dari kedua kegiatan promosi investasi dan pedagangan yang telah dilakukan, “Terlihat antusias dari Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk mempromosikan investasi dan perdagangan yang ada di NTB kepada para investor/ buyer/ pembeli potensial untuk dapat berinvestasi dan melakukan transaksi perdagangan dengan Provinsi NTB,” tambah Achris Sarwani.(ris)
Sumber: https://globalfmlombok.com/read/2020/06/14/di-masa-pandemi-tped-promosi-investasi-di-ntb-secara-daring%EF%BB%BF.html